Mengerikan! Ratusan Mayat di Gunung Everest Jadi Tanda Jika Kamu Sudah Memasuki Jalur Ini

Oktober 13, 2017

DangdutQQ - Kita pasti tahu jika Everest memegang gelar sebagai gunung tertinggi dunia.

Situs Sakong- Keindahannya yang mampu membius mata, membuat banyak pendaki tergoda untuk menaklukannya.

AduQ - Meski dikenal akan keindahannya, gunung ini punya julukan lain yang terbilang mengerikan.

Capsa Susun - Mereka menyebutnya dengan kuburan terbuka terbesar di dunia.

DominoQQ - Dilansir TribunTravel.com dari laman all-that-is-interesting.com, sejak 1953 ketika Edmund Hillary dan Tenzing Norgay berhasil mencapai puncak untuk pertama kalinya, lebih dari 4.000 orang telah mengikuti jejak mereka.


Domino 99 -   Para pendaki ini berusaha menantang iklim yang keras dan medan berbahaya untuk menaklukan Everest.

Poker - Sayang tak banyak dari mereka yang pulang dalam keadaan selamat.

BandarQ Online Terpercaya - Apalagi jika mereka sudah mencapai ketinggian diatas 26 ribu kaki, biasanya akan mulai memasuki zona kematian.


Di sana kadar oksigen hanya sepertiga dari apa yang biasa dirasakan di permukaan laut, dan tekanan barometrik menyebabkan berat badan terasa sepuluh kali lebih berat.

Kombinasi dari dua hal ini membuat pendaki merasa lemas, bingung, lelah dan dapat menyebabkan penderitaan ekstrim pada organ.

Untuk alasan ini, pendaki biasanya tidak mampu bertahan lebih dari 48 jam di daerah ini.


Hanya mereka yang benar-benar terbiasa menjelajah gunung yang mampu bertahan.

Sisanya hanya tinggal menunggu ajal.

Mengerikannya, saat mereka meninggal, mayatnya tetap berada di sana selamanya.

Satu mayat yang paling terkenal, “Green Boots ”.


Mayat ini pasti akan ditemui setiap pendaki yang mencapai zona kematian.

Identitas Green Boots masih menjadi pertentangan, tetapi yang paling populer diyakini sebagai

Tsewang Paljor, seorang pendaki India yang meninggal pada 1996.

Tubuh Green Boot bertumpu di dekat gua dimana semua pendaki harus melewatinya saat melakukan perjalanan ke puncak atau beristirahat di dalam gua.


Dia dikenal karena sepatu hijau.

Pada 2006, ada pendaki lain yang harus menghembuskan napasnya di lokasi yang sama dengan Green Boots.

Dia adalah David Sharp.

Saat itu David tengah berusaha mencapai ke puncak Everest sendirian.


Keputusan ini terbilang nekat dan berbahaya, bahkan bagi pendaki profesional sekalipun.

Saat itu dia berhenti untuk beristirahat di dalam gua yang sama dimana mayat Green Boots berada.

Sayang ketika beristirahat, cuaca buruk terjadi.

Kondisi yang berlangsung selama beberapa jam, membuatnya membeku sampai mati.

Tubuhnya terjebak dalam posisi meringkuk.

Tidak seperti Green Boots, yang kematiannya terjadi karena tak banyak pendaki saat itu.

Namun dalam kasus David, ada lebih dari 40 pendaki yang melewatinya.

Sayang tidak satu dari mereka yang berhenti.

Kematian David memicu perdebatan moral mengenai budaya pendaki Everest.

Meski pun 40 orang melewati David yang sekarat, saksi mata mereka mengklaim jika dia tampak hidup dan dalam keadaan kedinginan, namun tidak ada yang menawarkan bantuan.

Sir Edmund Hillary, orang pertama yang pernah puncak gunung, mengkritik para pendaki yang ynag tak mempedulikan kondisi Sharp dan memilih untuk melanjutkan ambisinya mencapai puncak.

“Saya pikir sikap mereka benar-benar mengerikan,” katanya.

“Orang-orang ini hanya ingin sampai ke puncak. Mereka tidak peduli tentang nasib orang lain yang mungkin dalam kesulitan dan tidak terkesan sama sekali menolong mereka yang sudah sekarat."

Ketika seseorang meninggal di Everest, terutama di zona kematian, hampir tidak mungkin untuk mengambil tubuhnya.

Kondisi cuaca, medan, dan kurangnya oksigen membuat sulit untuk sampai ke sana.

Bahkan jika dapat ditemukan, mereka biasanya menempel di tanah, beku di tempat.

Bahkan, dua penyelamat meninggal ketika mencoba untuk memulihkan tubuh Schmatz dan banyak orang lain tewas ketika mencoba untuk mencapai sisanya.

Meskipun risiko sangat besar terjadi, namun ribuan orang berduyun-duyun ke Everest setiap tahun untuk mencoba menaklukannya.



Dapatkan Bonus FREE CHIP Rp 5.000,- Setiap Harinya SECARA CUMA-CUMA dengan Minimal Deposit Rp 50.000,-
Bonus yang tersedia di kakektogel, antara lain :
* bonus 20% setiap deposit khusus togel
* bonus 100% khusus sportbook bisa bet parlay
* Komisi Rollingan Casino 1.0%
* Bonus TO 0.3% (Poker).
* Cashback Hingga 10% (Sportbook & Tangkas)


































Share this

Related Posts

Previous
Next Post »