5 Bukti Kalau Kehidupan di Abad 19 Itu Mengerikan

Oktober 30, 2017

DangdutQQ -  Terkadang kamu berpikiran merasa sebal dengan kehidupan sekarang. Apakah itu karena kemacetan, cuaca ekstrem, sulit mendapat pekerjaan, dan sebagainya. Sehingga beberapa kali terbesit, "Kayaknya lebih enak zaman dulu deh,".

Situs Sakong -   Tapi ternyata kehidupan zaman dulu itu tak seindah dan sedamai yang kamu kira. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut lima alasan kehidupan di Abad 19 itu mengerikan.

AduQ -  Tewas karena mesin-mesin di pabrik.


Capsa Susun -  Bekerja di pabrik-pabrik saat standar keselamatan belum ditetapkan seperti sekarang ini sungguh berisiko. Pada masa abad ke-19, surat kabar marak memberitakan tentang mesin-mesin yang menghancurkan tubuh para pekerja, baik itu pria, wanita bahkan hingga anak-anak.

DominoQQ -  Satu kasus terjadi pada tahun 1861, ketika seorang wanita muda asal Wisconsin, Amerika Serikat memeriksa mesin adonan tepung. Pakaiannya tersangkut. Dia tidak bisa melepaskan diri. Setelah beberapa waktu mesin berhasil dimatikan, namun nahas tubuhnya terlanjur hancur.

Domino 99 -   Kasus lain terjadi pada 1892. Hampir sama seperti kasus di atas, seorang pemuda asal California mencoba memperbaiki adonan yang ada pada mesin. Malang, tangannya tertarik mesin dan tewas.

Pembunuhan anak.


Poker -  Dari sebuah artikel koran di Melbourne yang terbit pada tahun 1897, menunjukkan bahwa pada masa itu pembunuh terhadap bayi dan anak sangat sering terjadi.

Tahun 1873, seorang remaja laki-laki memancing di suatu daerah di Tasmania, Australia. Kail pancingnya seperti mengait sesuatu. Setelah berusaha menarik benda tersebut, ia menemukan sebuah peti yang diikat dengan rantai. Ketika dibuka, dia menemukan tubuh bayi yang sudah tidak bernyawa.

Tiga bayi ditemukan di New South Wales pada tahun 1887. Tubuh yang pertama diperkirakan usianya tak lebih dari seminggu, ditemukan di pinggir jalan. Bayi kedua berjenis kelamin perempuan berusia sekitar lima hari, ditinggalkan di padang rerumputan.

BandarQ Online Terpercaya -  Bayi ketiga ditemukan dengan pita yang melilit lehernya, diduga untuk membuat sang bayi tidak bisa bernapas. Meskipun ditemukan tak sadarkan diri, bayi tersebut masih mampu berjuang dan berhasil hidup setelah itu.

Kasus tertelan jarum sering terjadi.


Tidak seperti sekarang yang lebih sering menggunakan mesin untuk menjahit. Pada abad ke-19 para wanita masih melakukannya dengan tangannya sendiri. Sehingga mereka menyimpan berbagai macam jarum di rumahnya.

Ketika sedang menjahit, mereka kerap meletakkan jarum di bibir saat sedang membetulkan atau mengubah posisi jahitan, yang pada akhirnya menyebabkan banyaknya laporan mengenai tertelannya jarum.

Misalnya pada tahun 1897, ketika seorang asisten rumah tangga berusia 56 tahun yang tidak sengaja tertelan jarum jahitnya. Dia dibawa ke rumah sakit, namun meninggal enam minggu kemudian karena jarum tersebut menancap di ususnya.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun menjadi korban. Namun kerap kali orangtua tidak terlalu peduli terhadap insiden seperti ini. Suatu kasus pada tahun 1881, seorang anak laki-laki dilaporkan batuk mengeluarkan sebuah jarum yang belakangan diketahui telah tertelan enam tahun lalu.

Kasus lainnya terjadi pada tahun 1897, seorang bayi menelan sebuah jarum peniti. Orangtua anak tersebut sadar apa yang baru terjadi dan mengawasi anak tersebut selama beberapa hari. Hingga akhirnya mereka lupa dengan insiden itu.

Enam bulan kemudian, anak itu mulai mengalami batuk darah, mengeluarkan peniti tersebut yang sudah berkarat dan menghitam.

Eksperimen mengerikan menggunakan manusia dan hewan.


Pada abad ke-19, eksperimen medis tidak terlalu diawasi. Padahal manusia dan hewan sering dijadikan objek percobaan, baik secara sukarela maupun tanpa sengaja, menggunakan prosedur yang benar maupun metode yang kejam dan mengerikan bila dibanding dengan masa sekarang.

Tahun 1893 di Prancis, seorang wanita berusia 45 tahun menderita tumor di tengkorak bagian depannya. Sehingga dokter harus memotong tengkorak untuk menyingkirkan tumornya. Sang dokter menghadapi masalah mengenai pengganti tulang tengkorak asli tadi.

Melalui eksperimen barunya, dia menggunakan potongan tulang tengkorak dari seekor anjing yang masih hidup untuk dijadikan pengganti tengkorak asli si wanita tersebut.

Tahun 1889, terdapat trend eksperimen yang menyuntikkan materi atau kelenjar dari hewan-hewan tertentu kepada manusia. Eksperimen ini diklaim mampu meningkatkan vitalitas terhadap orang lanjut usia.

Aksesoris yang terbuat dari kulit manusia.


Ya, kamu tidak salah baca. Sebuah artikel yang terbit pada tahun 1899 mengatakan bahwa bahan untuk beberapa aksesoris seperti sarung tangan atau ikat pinggang berasal dari kulit-kulit orang miskin yang sudah meninggal dan tidak ada kerabat dan sanak keluarga yang mengklaimnya.

Tubuh-tubuh itu dibawa ke sekolah-sekolah kedokteran untuk dibedah. Para mahasiswa kemudian mengumpulkan kulit-kulit tersebut lalu menjualnya kepada pengrajin produk kulit. Pada masa itu di Amerika Serikat kulit manusia sangat diminati. Sehingga dijual dengan harga yang tinggi, terlebih karena memang kelangkaan yang terjadi.

Mungkin kisah tentang memakai produk berbahan kulit manusia yang diterbitkan pada tahun 1888 adalah yang paling mengerikan. Seorang dokter yang tinggal di New South Wales, Australia memiliki sepatu yang terbuat dari kulit orang Afrika. Menurutnya kulit orang-orang Afrikalah yang paling lembut dan tahan lama.

Banyak-banyak bersyukurlah kamu.


Dapatkan Bonus FREE CHIP Rp 5.000,- Setiap Harinya SECARA CUMA-CUMA dengan Minimal Deposit Rp 50.000,-
Bonus yang tersedia di kakektogel, antara lain :
* bonus 20% setiap deposit khusus togel
* bonus 100% khusus sportbook bisa bet parlay
* Komisi Rollingan Casino 1.0%
* Bonus TO 0.3% (Poker).
* Cashback Hingga 10% (Sportbook & Tangkas)





Share this

Related Posts

Previous
Next Post »